Jumat, 27 Maret 2009

AKU BELAJAR (Untuk Cerdas)

AKU BELAJAR (Untuk Cerdas)
Tuhan, aku tengah belajar tentang kekecewaan,
--- yang membuatku menata harapan
Aku belajar tentang duka dan kepedihan,
--- yang membuatku hancurkan kesombongan
Ku pun belajar tentang pengkhianatan,
--- yang membuatku memilah kepercayaan
Belajar tentang kemaksiatan,
--- yang membuat nuraniku bisa merasakan hati terkikis dan perih
Belajar pula tentang kebodohan,
--- yang mampu membuatku jatuh tersungkur dan bangkit
Aku belajar tentang kenakalan,
--- yang membuatku tertempa terpaan pukulan
Belajar kepada kekesalan,
--- yang membuat ketahanan hatiku terkuatkan
Belajar tentang cara belajar, waktuku tak makin kusia-siakan
Tuhan, pelajaranku tentang hal buruk
ternyata juga mendatangkan rasa syukur
bahwa Kau masih mengasihiku…,
dan menungguku untuk datang
dan menghiba pada-Mu
mengharap kasih-Mu
mengharap pertolongan-Mu
permaafan-Mu
Lalu Kau basuh nistaku dengan air lembayung
kubawa badan bersimbah rana dan kuyup,
menuju kehidupan
Kuajak mimpi bertabur kesucian
atas semua nista
Karena ku masih berharap
bahwa hidup sekedar sandiwara
yang kupelajari alurnya,
kuikuti mataharinya,
kunikmati kehancurannya
untuk berserah menuju akhir cerita,
yang masih tersimpan di alam sana
menungguku dengan segenap cinta dan senyum
laksana menyambut anak kesayangan
Pulang…

Minggu, 15 Maret 2009


AKU HANYA INGIN MENULIS

Banyak kata tersembur dari kedalaman hati
Banyak kata tertulis dari rasa yang terungkap
Saat jari seakan menari….
Mengalirkan keindahan cinta dan puja2
Mengalirkan kerinduan dan harapan
Mengalirkan keliaran dan ketulusan
Saat jari seakan bertanya….
Mengalirkan cemburu dan curiga
Mengalirkan keraguan dan kecemasan
Saat jari seakan menangis…
Mengalirkan derita dan kepedihan
Mengalirkan sesal dan hati yang patah
Saat jari seakan meronta…
Mengalirkan benci dan dendam amarah
Mengalirkan makian dan sumpah serapah
Saat jari seakan bersandiwara…
Mengalirkan kecerdasan dan kebodohan
Mengalirkan kepicikan dan kebesaran jiwa
Mengalirkan kesetiaan dan kebohongan
Tapi  jariku selalu ingin menulis……
SAYANK…..aku benar-benar cinta kamu…

Rabu, 11 Maret 2009

Demi malam ketika rasa sepi memagut resah bintang pada bulan
Biarkan lelaki ini terus memanggil manggil di kejauhan langit
Menatap kosong penuh peluh dengan hembus nafas tersesak
Dan menggigil dingin tersapu angin bersahutan dalam rinai hujan

Baru beberapa saat rasanya senja berarak tak kian berpamitan
Fajar tak juga membawa embun pada belaian pagi
Dan baru saja kemaren dekapan terasa hangat
Menyentuh pucuk – pucuk asmara
Merengkuhku dalam genggaman cintamu

Semakin hari pun sendu mengikis waktu di perasingan langkah
Merantai tangan dengan duri keindahan mawar yang tak terjamah

Lalu memenjarakan jiwa dalam gelora kerinduan yang bersenandung

Aku lelah mencumbui kerinduan ini, sayank…
Seringnya aku lewatkan lelap mengurai benang harap
Agar engkau lekas kembali saat aku terjaga

Namun ….
Aku hanya punya bekal mimpi semalam darimu
Untuk aku slalu simpan di perjalanan siang hingga petangku
Dalam penantianmu, sayank…

Ingin aku gulir waktu
Agar segera aku mengusap wajahmu; membelaimu
Membiarkanmu bersandar di dadaku
Mengurai resah dan gelisah oleh kusamnya waktu
Berbagi kasih dan cinta yang membelah jiwa kita
Merasai desah nafas dan detak jantungmu

Lalu aku bisikan perlahan di telingamu
Keindahan teratai yang tumbuh di tengah danau jiwa kita
Juga bahagia hari esok yang ingin kita lewati
Tentang cita-cita dan impian
Tentang besarnya cintaku untukmu

Ah kekasih, betapa aku tak bisa lupa akan dirimu…

Sabtu, 07 Maret 2009

Dirimu Satu ...

Ada denting nada luka
Yang mengalun sepi di relung hati
Bila ingatan akan dirimu hadir mengusik

'Tlah kucoba melangkah menjauh darimu
Melupakan beningnya tatap bola matamu
Sayangnya ... aku tak pernah bisa

Akh ... andai kau mau mendengar
Alun kidung rindu yang kucipta
Semua tentang kamu, hanya kamu !

" Pesan Buatmu Kekasih "

Di sini telah ku tulisBerjuta-juta kesaksian
Tentang kita dan sketsa perjalanan
Namun cerita selalu tak pernah sempurna
Karena jarak terlalu jauh
'Tuk di tempuh oleh anganan kita

Dan angananku telah kutitipkan padamu
Agar rindu itu 'kan menyatu
Dalam kenyataan dan bukan khayalan
Serta angananku belaka

Nurani didinding hati hampir retak
Dekaplah aku yang eratAgar kita tak terpisahkan
Hanya karena khayalan dan anganan

Jumat, 06 Maret 2009

Bersatu Kita Utuh, Mendua kita Rapuh

Tuntunan bijak dan falsafah hidup yang diturunkan sejak dahulu selalu mengatakan bahwa alam semesta beserta isinya berasal dari satu sumber energi abadi yang kekal dan menyeluruh.  Sumber ini memiliki kekuatan, kecerdasan dan kesadaran yang tak teratas dengan sifat alamiahnya yang bijak, penuh kedamaian, kasih sayang kebahagiaan dan mahalengkap-sempurna. Manusia diciptakan oleh Sumber yang SATU itu pula, untuk memahami serta mengalami kembali hakikat per-SATU-an maupun ke-SATU-an sambil menikmati keanekaragaman sebagai tujuan hakiki hidupnya. 

Lama sudah manusia mempertanyakan "Jika kita adalah ciptaan tuhan yang paling sempurna berbahan dasar yang berasal dari sumber yang mahadahsyat penuh kasih sayang, lalu mengapa hidup kita demikian banyak dipenuhi masalah?? Mengapa kita tidak merasakan kedamaian dan kebahagiaan seperti hakikatnya sifat bahan dasar kita itu. Dan para guru bijak pun menjelaskan kurang lebih demikian, "Engkau tidak bisa mengalami sifat alamiahmu disebabkan oleh pikiranmu sendiri. Pikiranmu menghalangimu untuk bisa merasakan dan menghayati sifat dirimu yang sejati". 

Kini kita pun tahu bahwa pikiran kita memang benar-benar mewarnai hidup kita seperti kacamata yang berwarna merah, hijau, atau hitam yang memberi kita sudah terprogram dengan segala sesuatu yang men-"dua" seperti misalnya hal-hal tidak menyenangkan yang perlu di hindari serta segala hal yang menyenangkan untuk di cari dan dimiliki. Otak kita selalu memfilter kenyataan yang terjadi dan memastikan bahwa hal itu sesuai dengan (warna kacamata) yang kita yakini. Tidak mengherankan jika kita tidak mampu melihat kedamaian, kemakmuran, cinta, dan kasih sayang sebagaimana adanya. 
Berbagai penjelasan bijakpun mengungkapkan bahwa energi yang SATU itu menciptakan semua menjadi berpasangan atau DUA. pasangan - pasangan (dualisme) seperti lelaki dan perempuan, siang dan malam. panas dan dingin, serta benar dan salah karenanya adalah seperti satu sisi dari mata uang yang sama. Dari tarik menarik (tension dan attraction) antara DUA polaritas itulah kehidupan di alam semesta tercipta. 
IKUTI TERUS BLOG INI!!!